Sejarah Filsafat, Sumber Ilmu Pengetahuan, Perkembangan Ilmu

Sejarah Filsafat, Sumber Ilmu Pengetahuan, Perkembangan Ilmu

BAB 1 SEJARAH FILSAFAT

Sejarah filsafat terbagi menjadi 4 masa, yaitu:
a.      Masa Yunani
     Pada masa ini terjadi perubahan pola pikir manusia dari mitosentris (percaya mitos) ke logo-sentris. Ahli pikir yang pertama kali muncul adalah Thales (625-545) yang berhasil mengembangkan geometris dan matematika. Likipos dan Demokritus mengembangkan teorimateri, Hipocrates mengembangkan ilmu kedokteran, Euclid mengembangkan geometri edukatif, Socrates mengembangkan teori tntang moral, Plato mengembangkan teori tentang ide, Aristoteles mengembangkan teori tentang dunia dan benda serta mengumpulkan data 500 jenis bintang. 

b.      Masa Abad Pertengahan
     Pada masa ini pemecahan semua persoalan selalu di dasarkan atas agama sehingga corak pemikiran kefilsafatannya bersifat teosentris. Pada abad ke-13 berdirilah unversitas dan ordo dimana mereka mengabdikan diri yaitu: Anselmus, Abaelardus, dan Thomas Aquinas. Di kalangan para ahli pikir islam, muncul al-Kindi , al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Gazali, Ibnu Bajah, Ibnu Tufail, Ibnu Rusyd. Pada masa inilah kejayaan Islam berlangsung dan ilmu pengetahuan berkembang pesat. Peralihan dari abad pertengahan ke abad modern disebut masa transisi, yaitu munculnya Renaissance dan Humanisme.

c.       Masa Abad Modern
     Pada masa ini pemikiran filsafat berhasil menempatkan manusia pada tempat yang sentral dalam pandangan kehidupan sehingga corak pemikirannya antroposentris. Pada abad ke-18, perkembangan pemikiran filsafat mengarah pada filsafat ilmu pengetahuan, dimana pemikiran filsafat diisi dengan upaya manusia, bagaimana cara/sarana yang dipakai untuk mencari kebenaran dan kenyataan. Pada abad ke-19, perkembangan pemikiran filsafat terpecah belah. Pemikiran filsafat saat itu mampu membentuk kepribadian tiap-tiap bangsa dengan caranya sendiri. Terbentuklah filsafat Amerika, filsafat Perancis, filsafat Inggris, dan filsafat Jerman. Tokohnya yaitu Hegel, Karl Marx, August Comte, J.S Mill, dan John Dewey.

d.      Masa Abad Dewasa Ini
     Pada masa ini memberikan perhatian yang khusus pada bidang bahasa dan etika sosial. Akibat realitas saat ini muncul berbagai istilah, dimana cara pemakaiannya sering menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda sehingga menimbulkan filsafat analitika. Kemudian pada paruh pertama abad ke-20 timbul aliran kefilsafatan seperti Neo-Thomisme, Neo-Hegelianisme, Kritika Ilmu, Historisme, Irasionalisme, Neo-Vitalisme, Spiritualisme, dan Neo-Positivisme yang sampai sekarang aliran kefilsafatan tersebut hanya sedikit yang bertahan. Kemudian pada awal belahan akhir abad ke-20 muncul aliran filsafat yang lebih memberikan corak pemikiran seperti: filsafat analitik, Eksistensi, Strukturalisme, dan Kritikan Sosial. 

BAB 2 SUMBER ILMU PENGETAHUAN

     Ilmu merupakan salah satu dari pengetahuan yang diperoleh melalui metode ilmiah yang sistematis. Sedangkan pengetahuan diperoleh dari pengalaman atau kebiasaan sehari-hari. Adapun pengertian ilmu pengetahuan adalah pengetahuan tentang suatu objek yang diperoleh dengan metode ilmiah yang disusun secara sistematik sebagai sebuah kebenaran. Sumber-sumber ilmu pengetahuan antara lain:
a.      Rasionalisme
     Menurut paham ini proses perkembangan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh manusia bergantung pada rasio. Pengetahuan mustahil dapat diperoleh tanpa adanya rasio. Untuk mengembangkan sumber daya manusia menurut aliran rasionalisme adalah dengan pendekatan mental disiplin, yaitu dengan melatih pola dan sistematika berpikir seseorang melalui tata logika yang tersistematisasi.

b.      Empirisme
     Istilah empirisme berasal dari bahasa Yunani yaitu imperia yang artinya pengetahuan. Aliran empirisme berpendapat bahwa pengetahuan bersumber dari pengalaman, baik lahiriah maupun batiniah. Empirisme menjadikan pengalaman inderawi sebagai sumber pengetahuan. Sesuatu yang tidak diamati dengan indera bukanlah pengetahuan yang benar.

c.       Intusionisme (intuisi)
     Kritik paling tajam terhadap empirisme dan rasionalisme di lontarkan oleh Hendry Bergson (1859-1941). Menurutnya bukan hanya indera yang terbatas, akalpun mempunyai keterbatasan. Dengan memahami keterbatasan indera, akal serta objeknya, Bergson mengembangkan suatu kemampuan tingkat tinggi yang dinamakannya intuisi. Kemampuan inilah yang dapat memahami suatu objek secara utuh, tetap dan menyeluruh. Pengetahuan intuisi bersifat mutlak dan bukan pengetahuan yang nisbi. Intuisi mengatasi sifat lahiriah pengetahuan simbolis. Intuisi dan analisa bisa bekerja sama dan saling membantu dalam menemukan kebenaran.

d.      Illuminasionisme (hati)
     Dalam illuminasonisme diperoleh melalui hati. Secara lebih umum illuminasionisme banyak berkembang dikalangan agamawan dan dalam Islam dikenal dengan teori kasyf yaitu teori yang mengatakan bahwa manusia yang hatinya telah bersih mampu menerima pengetahuan dari Tuhan. Pengetahuan yang diperoleh melalui illuminasi melampaui pengetahuan indera dan akal. Bahkan sampai pada kemampuan melihat Tuhan, syurga, neraka dan alam ghaib lainnya.

e.       Wahyu
     Wahyu adalah pengetahuan agama disampaikan oleh Allah kepada manusia lewat perantara para nabi yang memperoleh pegetahuan tanpa mengusahakannnya. Pengetahuan ini terjadi karena kehendak Tuhan. Hanya para nabilah yang mendapat wahyu. Wahyu Allah berisikan pengetahuan yang baik mengenai kehidupan manusia itu sendiri, alam semesta dan juga pengetahuan transcendental.


BAB 3 FILSAFAT, ILMU, DAN PENGETAHUAN

A.  Filsafat
Filsafat dapat ditinjau dari 2 segi yaitu:
a.      Filsafat secara Etimologi
     Kata filsafat, yang dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah philosophy adalah berasal dari bahasa Yunani philoshopia Kata philosophia terdiri atas kata philein yang berarti cinta dan shopia yang berarti kebijaksanaan, sehingga secara etimologi istilah filsafat berarti cinta kebijaksanaan

b.      Filsafat secara Terminologi
     Secara terminologi adalah arti yang dikandung oleh istilah filsafat. Dikarenakan tentang batasan dari filsafat itu banyak , maka sebagai gambaran diberi batasan antara lain:
·         Plato, berpendapat bahwa filsafat adalah pengetahuan yang mencoba untuk mencapai pengetahuan tentang kebenaran asli.
·         Aristoteles, berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang senantiasa berupaya mencari prinsip dan penyebab dari realitas yang ada.
·         Rene Descartes, berpendapat bahwa filsafat adalah himpunan dari segala pengetahuan yang pangkal penyelidikannya adalah mengenai Tuhan, alam, dan manusia.
·         Immanuel Kant, berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pangkal dari semua pengetahuan yang didalamnya tercakup masalah epistemologi yang menjawab persoalan apa yang kita ketahui.
     Filsafat memiliki ciri yaitu menyeluruh, mendasar, dan spekulatif. Sedangkan menurut Ali Mudhofir, berpikir secara kefilsafatan itu secara radikal, universal, konseptual, koheren, sistematik, komprehensif, bebas, dan dengan pemikiran yang bertanggung jawab.

B.     Ilmu
     Kata ilmu berasal dari bahasa Arab “alima” yang berarti pengetahuan. Ilmu mengandung 3 kategori, yaitu hipotesis, teori, dan dalil hukum. Hipotesis adalah dugaan pikiran berdasarkan sejumlah data. Hipotesis memberi arah pada penelitian dalam menghimpun data. Apabila data itu valid, hipotesis menjadi thesis atau hipotesis menjadi teori, jika teori mencapai generalisasi yang umum, menjadi dalil ia dan bila teori memastikan hubungan sebab-akibat yang serba tetap, ia akan menjadi hukum. Macam-macam ilmu yaitu ilmu praktis, praktis normatif, proktis positif, spekulatif ideografis, spekulatif nomotetis, dan spekulatif teoretis. 

C.  Pengetahuan
     Definisi pengetahuan adalah kepercayaan yang benar. Dalam kamus filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara langsungdari kesadarannya sendiri. Pengetahuan dapat pula disebut hasil proses dari usaha manusia untuk tahu

 BAB 4 PERKEMBANGAN ILMU

Secara singkat, perkembangan ilmu dapat digambarkan sebagai berikut:
A.    Zaman Pra-Yunani Kuno
     Bangsa Yunani merupakan bangsa yang pertama kali berusaha menggunakan akal untuk berpikir. Kebebasan berpikir Yunani disebabkan sebelumnya tidak pernah ada agama yang didasarkan pada kitab suci. Evolusi ilmu pengetahuan dapat diruntut melalui sejarah perkembangan pemikiran yang terjadi di Yunani,Babilonia, Mesir, China, Timur Tengah dan Eropa.

B.     Zaman Yunani Kuno
     Yunani pada masa itu dianggap sebagai gudangnya ilmu dan filsafat, karena Yunani pada masa itu tidak mempercayai mitologi dan tidak dapat menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap menerima saja tetapi menumbuhkan anquiring attitude (senang menyelidiki secara kritis). Sikap inilah yang menjadikan bangsa Yunani tampil sebagai ahli-ahli pikir yang terkenal sepanjang masa.

C.    Zaman Pertengahan
     Ilmuwan pada masa ini hampir semuanya para theolog, sehingga  aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan. Semboyan pada masa ini adalah Anchila Theologia. Peradaban dunia Islam terutama abad 7 telah menemukan suatu cara pengamatan astronomi. Sedangkan peradaban Islam yang menaklukan Persia pada abad 8 Masehi, telah mendirikan Sekolah kedokteran dan Astronomi di Jundishapur. Pada masa keemasan kebudayaan Islam, dilakukan penerjemahan berbagai karya Yunani. Dan bahkan khalifahAl_Makmun telah mendirikan Baitul Hikmah pada abad 9.
D.    Masa Renaissance
     Zaman ini juga merupakan penyempurnaan kesenian, keahlian, dan ilmu yang diwujudkan dalam diri jenius serba bisa, Leonardo Da Vinci. Penemuan percetakan oleh Columbus memberikan dorongan lebih keras untuk meraih kemajuan ilmu. Kelahiran kembali sastra di Inggris, Prancis, dan Spanyol diwakili Shakespeare, Spencer, Rabelais, dan Ronsard. Pada masa itu, seni musik juga mengalami perkembagan. Adanya penemuan para ahli perbintangan seperti Copernicus dan Galileo menjadi dasar munculnya astronomi modern yang merupakan titik balik dalam pemikiran ilmu dan filsafat.
E.     Zaman Modern
     Zaman ini ditandai dengan berbagai dalam bidang ilmiah, serta filsafat dari berbagai aliran muncul. Paham-paham yang muncul dalam garis besarnya adalah Rasionalisme, Idiealisme, dengan Empirisme. Paham Rasionalisme mengajarkan bahwa akal itulah alat terpenting dalam memperoleh dan menguji pengetahuan. Sedangkan aliran Idiealisme mengajarkan hakekat fisik adalah jiwa, spirit. Paham Empirisme mengajarkan bahwa tidak ada sesuatu dalam pikiran kita selain didahului oleh pengalaman.

F.     Zaman Kontemporer
     Pada zaman ini ilmu fisika menempati kedudukan yang penting. Fisika dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur-unsur fundamental yang membentuk alam semesta. Fisikawan yang bernama Albert Einstein menyatakan bahwa alam semesta itu kekal adanya. Namun anggapan tersebut dibantah oleh Hubble, ia berpendapat bahwa semesta itu tidak statis melainkan dinamis. Dalam masa ini perkembangan ilmu teknologi komunikasi dan informasi melaju sangat pesat. Ilmu lebih berkembang ke arah spesifik yang seragam. Ilmu yang berkembanglebih bersifat sintetis antara bidang ilmu satu dan bidang ilmu  yang lain. Akibatnya, perkembangan ilmu menjadi lebih bermanfaat dalam kehidupan manusia.

0 Tanggapan Pada "Sejarah Filsafat, Sumber Ilmu Pengetahuan, Perkembangan Ilmu"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel